Dalam sajak Aku , Chairil Anwar mengungkap sebuah obsesi tentang napas dan stamina kehidupan, vitalitas, dinamika, dan yang jauh lebih penting : perlawanan. Dia ingin melawan ketidakmungkinan; dia ingin menembus masa; dia ingin mengabadi, maka ia berkata, "Aku mau hidup seribu tahun lagi."
Akan tetapi, beberapa saat menjelang wafatnya, Chairil Anwar ternyata menyerah. Sakitnya parah. Ia mati muda. Namun sebelumnya dia berkata, "Hidup hanya menunda kekalahan."
Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah, tetapi dia tidak boleh kalah. Dia tidak boleh menyerah kepada kelemahannya; dia tidak boleh menyerah kepada tantangannya; dia tidak boleh menyerah kepada keterbatasannya.
Anis Matta
Selasa, 01 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Teman
-
-
Tahun Pertama Bersama Musa7 tahun yang lalu
-
Kakak7 tahun yang lalu
-
Goodbye SEEKING TO BETTER…Hello SoulFULL Therapy!7 tahun yang lalu
-
-
What are the best rated garage door openers 2016? It’s...9 tahun yang lalu
-
-
Dunia yang kita bicarakan10 tahun yang lalu
-
AFS Year: First Days12 tahun yang lalu
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar