Dalam sajak Aku , Chairil Anwar mengungkap sebuah obsesi tentang napas dan stamina kehidupan, vitalitas, dinamika, dan yang jauh lebih penting : perlawanan. Dia ingin melawan ketidakmungkinan; dia ingin menembus masa; dia ingin mengabadi, maka ia berkata, "Aku mau hidup seribu tahun lagi."
Akan tetapi, beberapa saat menjelang wafatnya, Chairil Anwar ternyata menyerah. Sakitnya parah. Ia mati muda. Namun sebelumnya dia berkata, "Hidup hanya menunda kekalahan."
Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah, tetapi dia tidak boleh kalah. Dia tidak boleh menyerah kepada kelemahannya; dia tidak boleh menyerah kepada tantangannya; dia tidak boleh menyerah kepada keterbatasannya.
Anis Matta
Slow down your life with #SlowSalah
4 hari yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar