reaksi

hmm. ego saya besar, terbukti dengan tulisan kemarin (sekarang udah dihapus). haha. tulisan yang ditulis ketika emosi biasanya dapat menimbulkan stigma negatif. harusnya, ketika ada yang mengkritik, saya terima dulu, kemudian cerna dan ambil positifnya. ga usah terlalu memikirkan itu benar atau ga, toh itu yang temen-temen saya rasakan.
sekarang saya harus kembali berkaca, evaluasi diri :)

setelah kejadian di bukit kemarin, berbagai tanggapan dan bantuan datang. bentuknya bermacam-macam, ada sms, tulisan, tangisan, obrolan. lathif, kiky, rizka, enggar, mbak rini, hafiz. perhatian kalian berarti besar buat saya.
terima kasih.
jazakallah khairan katsiir :)

#dan saya masih heran dengan rekan setim di PSDMO, saya menunggu inisiatif mereka, ga ada yang memulai untuk komunikasi sederhana, apalagi untuk menyatukan visi?
astagfirullah, apa saya begitu mengerikannya di mata mereka?