Kamis, 31 Maret 2011

Sadar?

Bismillah


Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!",
Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, namun mereka tidak menyadari.

(QS. Al-Baqarah : 11-12)

Selasa, 29 Maret 2011

berapa?

"Aslm. Ukh, udah tilawah berapa juz hari ini? Udah nambah berapa ayat hapalan hari ini? Semangat!" (Pusfa, 23 Agustus 2010)

astagfirullah. Hari ini belum tilawah satu juz dan belum nambah ayat hapalan.
Al-Quran di depan mata dan saya masih disini.
Menuliskan kelalaian saya. Aneh ya?

tentang beruntung, rugi, dan celaka.
masih ingat?
kalau hari ini lebih baik, berati beruntung.
kalau hari ini sama dengan hari kemarin, berarti rugi.
kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, berarti celaka.
semua orang tau tentang itu.

astagfirullah.

#ukuran untung rugi dan celaka sangaaaaat luas, bukan hanya dari hapalan dan tilawah. Hanya Allah yang berhak menilai, memang. Tapi toh tak ada salahnya kita menghisab diri kita sendiri, sekarang, dan evaluasi, sekarang. salam :)

Sabtu, 26 Maret 2011

biasa luar biasa

belum tuntas. apa?
mengenai tergiur menjadi biasa.
benar-benar tergiur menjadi biasa.
bukaaan, bukan berarti sekarang saya ini luar biasa syuper duper syakalakabumbum.
bukaaan, bukan berarti saya ingin jadi orang biasa yang biasa orang pikirin, termasuk kamu.
saya aja ribet mau ngejelasinnya. terlalu banyak kata biasa.

ini tentang menjadi orang luar biasa yang biasa.
eh, bukan bukan, tapi orang biasa yang luar biasa tapi terlihat biasa.

maksudnya? saya juga bingung mau ngejelasinnya.
yang jelas saya ga mau memertaruhkan keluarbiasaan itu dengan riuh gelora elu-elu massa, pujian, hadiah, hormat.
rawan. keikhlasan dipertaruhkan.
keikhlasan, tuan nyonya! keikhlasan!
emang saya ikhlas? tuh, kan. saya aja masih ragu dengan kadar keikhlasan saya, mana rela saya pertaruhkan, obral sana sini.

biasa yang luar biasa-spesialisasi-amalan unggulan-fokus
ini nih yang terngiang ngiang di otak saya sekarang.
setiap mau makan, inget itu.
setiap mau aktivitas, inget itu.
setiap mau tidur, inget itu. eh, makan dan tidur juga aktivitas. haha.
mamaaaaaa, nita salah gauuuuuul. #hushngawur
mamaaaaaa, ingin fokus. satuuuu aja. tapi berkah.

itu dia : BERKAH.

Kamis, 24 Maret 2011

Dalam Dekapan Ukhuwah

Ada buku yang sepertinya ditulis khusus untuk Anita Permatasari :)
Buku yang nyaris setiap paragrafnya dengan memukau dibuat supaya saya sadar, evaluasi diri, tersenyum getir menginsyafi diri, dan (semoga) bersemi menjadi pohon iman yang berbuah manis.

Astagfirullah. Mohon maaf bagi seluruh sahabat yang pernah tersakiti atau disakiti oleh saya. Mari kita saling rangkul dan melangkah bersama di jalan ini dalam dekapan ukhuwah.

Rabu, 23 Maret 2011

secuil Jejak Langkah

"Parasiswa adalah golongan terpelajar, golongan beruntung yang mendapat lebih banyak ilmu dan pengetahuan daripada sebangsa selebihnya.

Bagi orang intelligen, orang cerdas-bukan hanya berilmu dan berpengetahuan- tak mungkin terlepas perhatiannya dari masalah-masalah kehidupan, apalagi kehidupan yang vital, memikirkannya, memecahkannya, dan menyumbangkan pikirannya.


Kehidupan yang vital, katanya selanjutnya : kebahagiaan, kesengsaraan, kesejahteraan, keberuntungan, penderitaan, cinta dan kasih sayang, pengabdian, kebenaran, keadilan, kekuatan ....

Beberapa tahun mendatang parasiswa akan berpraktik sebagai dokter, bergelimang dalam satu segi kehidupan yang vital : penderitaan.
Penderitaan yang sedalam-dalamnya : penderitaan yang berlibat-berpilin dengan kemiskinan, dengan ketiadadayaan." (halaman 182)

spesialisasi

tadi malem saya ga makan, pagi ini juga belum makan, cuma makan biskuit sama susu, padahal saya lapar, tapi ga masak nasi, padahal ada beras. sebenernya ingin ke pasar, tapi ingin nyuci dulu, tapi ntar keburu dikit yang di pasar, yaudahlah ke pasar dulu.
bingung mau ke pasar yang dimaksud mama atau ke pasar sekip, kalo ke pasar yang dimaksud mama pulangnya naik becak seharga limaribu, kalo ke pasar sekip naik angkot pulang-pergi juga limaribu, jadi intinya sama aja. haha. ga penting, memang.

saya tidak lemah, bukan berarti saya sangat tangguh.
saya punya hobi, tapi ga tetap.
saya ga punya lagu kesukaan, artis terfavorit, film terfavorit, buku terfavorit.
kalo ngobrol spektrum saya cukup luas.
mau ilmiah? ayo. mau psdm? ayo. mau islam? ayo. mau pendpro? ayo. mau medifka? ayo. mau pergaulan? ayo. mau hal-hal besar? ayo. mau hal-hal remeh? ayo.
saya bisa nulis, tapi belum ahli.
mau karya tulis? ayo. mau cerpen? ayo. mau tulisan kritis? ayo. mau kajian? ayo. mau novel? kayaknya belum deh, mau mengarang bebas? ayo banget. hehe

ini dia masalahnya.
saya ga punya spesialisasi. semuanya serba nanggung, di usia nyaris duapuluh.
betapa menyakitkan menyadari kalo saya belum bisa ngasih apa-apa sampai detik ini.
buat kamu, buat tetangga, buat temen belajar, buat ortu apalagi, buat organisasi, buat dunia, buat Islam.

bukaaaan, bukan ingin meratapi diri.
sekali lagi, ini tentang spesialisasi.
spesialisasi ini penting, setidaknya menurut saya.
saya terus mencari, mencoba hal yang baru, siapa tahu passion saya disana.
ternyata sampai detik ini belum ada.
saya tetep usaha.

Selasa, 22 Maret 2011

kenapa cesc adalah perempuan, bukan laki-laki?

Di suatu hari yang indah, seorang pemain sepakbola yang ganteng datang ke tempat praktik saya. "My name is Cesc, Cesc Fabregas, and I use clear for man." #eaaa. padahal miss cesc, aneh banget masa cesc jadi miss.
alhamdulillah tadi dapet skenario yang saya setidaknya tahu apa yang bisa diomongin. bukan, saya ga akan ngomongin tentang ritual SOCA syalala.

ga tau kenapa ingin banget rasanya cerita ke semua orang :
"Jadi misalnya ada 6 nefron, kemudian 3 nefron hancur karena suatu penyakit. 3 nefron lainnya akan mengalami dua mekanisme kompensasi, yaitu hipertrofi dan peningkatan kecepatan aliran filtrasi. namun, lama kelamaan 3 nefron tadi dapat hancur juga akibat dekompensasi, sesuai dengan teori hiperfiltrasi."#geje

kenapa? karena itu adalah secuil patofisiologi gagal ginjal kronik. sebuah penyakit yang membuat mata saya terbuka bahwa hampir semua jawaban dan materi tentang blok ini tuh ada di buku patofisiologi price and wilson, dan saya belum membaca semuanyaaa. astagfirullah.
okelah, menyesal di akhir tiada guna.

bukaaan, saya bukan mau termehek-mehek mengungkapkan ketidakmampuan saya buat mengoptimalkan waktu belajar, bukaaaan. saya cuma ada pertanyaan. tentang motivasi.
kenapa motivasi untuk berubah jadi lebih baik seringkali dimulai berbarengan dengan momentum? kenapa ga duluan aja? kenapa harus nunggu waktu yang tepat? kenapa harus nunggu awal blok? kenapa besok? kenapa satu jam lagi? kenapa ntar? kenapa ga sekarang? kenapaaaa?

(dan sebenernya jawaban dari pertanyaan itu udah ada. dari dulu. dari dulu banget. dari dulu dulu banget.)
itu pilihan.
perubahan ga harus bareng momentum
yang jelas, perubahan butuh energi
dan energi tak terbatas adalah milik Allah.
lalu pertanyaannya sekarang adalah :
kenapa kamu ga berharap dan memohon padaNya sekarang, Nit?

#sebenernya ga ada kata kenapa, yang ada adalah mengapa.
terus mengapa pake kata kenapa? mengapa bukan mengapa?
aaargh. whatever! case closed

Minggu, 20 Maret 2011

Ismail dan Abu Bakar

Hari ini jadwal saya ngasih tausyiah tentang Nabi Ismail as. Tak dinyana (apeulah!), saya yang belum nyari data valid tentang itu malah dapet tausyiah oke dari ******** (naon sih, sok misterius gini, bilang aja ga tau namanya). Bingung, kan? Haha.

Jadi hari ini jadwal ngaji saya dialihkan menjadi ta’lim terpusat di gedung DPRD lama, depan hotel bumi asih itu loh, yang ruangan dan musholanya adem ituuu. Saya dateng telat, sekitar pukul 11.00 saya baru berangkat dari rumah, padahal acaranya selesai jam 12.00.

Oke, kembali ke TKP. Saya yang datang dengan niat hidup-segan-mati-tak-mau itu langsung duduk di pojok ruangan, langsung buka buku patofisiologi price and wilson, baca. Lalalala, sambil lalu saya mendengarkan, dan si ustadz makin asik aja ceritanya.

Sampailah pada kisah Abu bakar yang dikagumi banyak orang, dan beliau berdoa (intinya gini) :

Ya Allah, jadikan aku lebih baik dari apa yang mereka sangka dan ampuni aku atas apa yang mereka tidak tahu.”

Jlep. Saya terdiam dan berhenti membaca, menengok ke arah ustadz itu. Subhanallah, doa Abu Bakar ra. itu cerdas abizz (pake double z). Beliau rendah hati, tanpa merendahkan diri. Yap, bagi kamu-kamu yang kadang merasa risih dengan pujian orang, merasa orang terlalu lebay menilai diri kita, padahal diri ini masih banyak kekurangan, doa itu bisa dipake. : ) Sukaaaaaa. Sesuai banget sama apa yang saya rasain (cuih! sok banyak dipuji orang. Haha)

Mungkin niat awal saya ga bener, tapi niat bisa diperbaiki di tengah, bahkan di akhir, kok. Ga rugi deh setiap kita melangkahkan kaki keluar rumah untuk berkumpul dan membahas Islam, walaupun besok ujian : )


happy examination! :)

Sabtu, 19 Maret 2011

pendidikan dokter

Bismillah

Tadi malem saya dateng ke rumah surga (hiii.. kayak nama aliran sesat gini. haha), kami ngadain simulasi SOCA dan sedikit pembahasan sampai pukul 23.00an. Saya dateng cuma bermodal pulpen dan notes kosong, merchandise dari prodia tea gening, pas pelatihan PKM. #gapenting

And guess what, saya dapet skenario C dong. Berhubung saya ga bawa kertas skenario, saya minjem laptop kiky dan mulai membuka file pleno tutorial C, bukan hanya satu, tapi banyak, bahkan saya membuka beberapa file laporan skenario C. Tiba-tiba saya diem ketika yang lain masih menulis.

Kenapa? Karena saya ga ngerti!
Ketika saya baca skenario, ga ada respon di otak saya, bener-bener ga ada yang disintesis di otak saya, bingung mau mulai darimana. Saya tahu itu tuh kasus myoma uteri dan pyelonefritis akut, tapi CUMA itu yang saya tau. Astagfirullah.

Langsung aja saya teh galau.
Kenapa? Kenapa saya bisa selupa itu? Apa saya terlalu banyak maksiat? Apa bener-bener ga ada yang saya dapet selama proses tutorial seminggu itu? Gimana saya bisa jadi dokter yang kompeten? Gimana kalo ternyata banyak temen2 yang kayak saya? Gimana kalo dokter2 ga becus kayak saya bertebaran di muka bumi? Mau jadi apa dunia ini? Gimana pertanggungjawaban di hari akhir nanti? Tidaaaaak! Tidaaaaak!

Oke itu sebenernya kegalauan saya yang kesekian, kegalauan yang pertama udah mulai terbentuk dari bulan-bulan sebelumnya.
#Settingnya ketika pleno
Mahasiswa A : “Jadi penatalaksanaan yang paling tepat dalam kasus ini tuh apa?”
Mahasiswa B : “Jadi pasien ini dikasih diuretik dulu atau steroid dulu?”
Dosen X : “ Pasien ini sebaiknya diberikan terapi simtomatik dulu, yaitu diuretik. Nah pemberian steroitd tidak begitu diperlukan pada pasien ini.”
Dosen Y : “Rasa nyeri pada pasien ini diakibatkan oleh spasme ureter, maka obatnya adalah antispasmodik!”

Saya dateng ke unsri untuk belajar jadi dokter yang oke. Tapi ketika mendengar pembahasan macam itu hati saya berontak. Saya geleng-geleng kepala, menolak.
“Nggak gini, nggak gini,” ini kata-kata yang ada di otak saya. Aneh aja, seolah-olah pasien adalah benda, bukan makhluk hidup yang punya jiwa, bukan makhluk hidup yang ada berbagai unsur pembentuknya.

Saya ga ingin jadi dokter yang kayak gitu, saya ingin mengobati manusia, bukan penyakitnya. Ingin pendekatannya memasukkan aspek spiritual, pengobatannya pake yang alami. #insya Allah akan diperdalam dalam postingan berikutnya

Pram dalam buku Jejak Langkah-nya pun pernah bilang beberapa hal tentang mahasiswa kedokteran,
Apakah telah kau berikan pada kehidupan ini, hei, kau manusia terpelajar? Obat untuk si sakit saja, ataukah juga obat untuk kehidupan yang sakit?” (hal. 182)

Berjanjilah kau akan menjadi dokter untuk sebangsamu yang melarat dalam kehinaannya. Sembuhkan badannya, sehatkan jiwanya, tegakkan ragangan kehidupannya, bangkitkan mereka.” (hal. 225)

Iya, dan sekarang saya duduk di ruang belajar, mempelajari ilmu kedokteran barat yang pendekatannya bertentangan dengan apa yang akan saya gunakan nanti. #miris

Jumat, 18 Maret 2011

iseng tak berhadiah





pasca hinggap di tumblr clara, saya cocoba weh tes personality ini
hasilnya? hmm.. #galaumenjelangkepaladua

oiya, btw, saya terkesan sering ngeblog ya? haha.
sekadar info (ga penting), saya buka blog dua kali sehari.
pagi dan sore/malam.
#ujianwoi!ujian!

friends