Minggu, 28 Oktober 2012

"Beberapa orang menunggu, dan beberapa orang lainnya tak tahu sedang ditunggu."

— Dara Prayoga dalam Analogi Cinta Sendiri

Sabtu, 27 Oktober 2012

Ketika kamu baca tulisan orang yang kamu kenal kemudian kamu rasa tulisan itu semacam bentuk pencitraan, gimana sikap kamu? Bersikap dewasa dengan menganggap bahwa tulisannya itu memang sisi lain kehidupan dia yang belum kita ketahui? Atau ilfeel karena kamu merasa udah tau segala kekurangan yang dia sembunyikan melalui segala macam bentuk pencitraannya melalui tulisan?


Haha. Bumi manusia. Aya aya wae, istilah sundanya.
Siapa sih orang yang ingin kekurangannya diketahui banyak orang? no one, nobodyBut, in fact, semuanya bakal ketauan juga kok, terutama oleh orang-orang terdekat, yaaa teman atau sahabat yang berinteraksi langsung dengan kita. Dan akan lebih bijaksana kalo kita mengakuinya di awal (tapi bukan berati kita berhenti memperbaiki diri loh yaaa) dan tidak menutupinya dengan segudang pencitraan. Introspeksi diri setiap saat dan menerima saran serta kritik dari siapapun dengan hati lapang menjadi suatu prinsip hidup yang harus terus dijalankan, apalagi sebagai seorang muslim. QS. Al-'Asr : 1-3.


Maaf ya, kawan. Hehe. Kalau misalnya dari sekian banyak ocehan saya di blog ini atau kalimat yang saya gunakan atau hal-hal yang saya ceritakan seringkali bikin kalian malah ilfeel sama saya atau kalian sempat bergumam, "Cuih! Omdo lu, ta". Haha. Yes, i am. Saya dengan segala rupa kelemahan dan kekurangannya, anita permatasari, maafin ya.

Tiga paragraf diatas sebenernya semacam prolog untuk melakukan penyerangan yang sesungguhnya. Haha. Jujur aja, banyak banget orang hebat di lingkungan saya. Banyak. Tapi sayang, ga banyak yang rendah hati. Dan ke-tidak-rendah-hati-annya itu yang bikin seseorang jadi ga hebat lagi. Duh. Maaf yaa.
Saya belum nemu lagi orang seluarbiasa teh moi, kehebatan dan kebermanfaatannya bagi lingkungan emang ga terbantahkan lagi, diakui semua pihak dan golongan. Ada disini mungkin yang hampir sama hebat, tapi ga terasa kebermanfaatannya bagi lingkungan sekitar. Lalu apa gunanya? Kehebatan hanya untuk kepentingan pribadi? Betapaa ..... speechless


Dan, again, saya belum bisa melakukan apa apa, cuma bisa cuap-cuap disini. Karena saya emang belum bisa ngasih contoh. Karena saya belum hebat dan belum bermanfaat. Haha. Ketawa miris. Hmm. Yaaa. Intospeksi diri dan terima kritik saran dengan hati lapang solusinya.

Kamis, 25 Oktober 2012

10 dzulhijah 1433 Hijriah

akan menyembelih segala bentuk penyakit hati, termasuk sebongkah keangkuhan yang dengan cerdasnya sering menyelinap di balik kesalahan atau kelemahan pihak lain, termasuk pikiran yang ingin selalu dianggap benar, termasuk idealisme yang tidak dibarengi perbuatan untuk menciptakan perubahan, termasuk segala macam ke-omongdoang-an alias sampah yang sering terlontar tidak penting.

Yaa Allah, mohon cuci hati ini, buatlah jadi hati yang bersih sehingga mudah mempelajari berbagai hikmah yang terserak.


Pengembangan Diri
Oleh: Dr. Anies Rasyid Baswedan, MS

Pada tanggal 20 Oktober 2012, diadakan training serta beberapa publikasi produk HPEQ Student, diantaranya e-journal, hasil kajian interprofessional education, hasil kajian partisipasi mahasiswa dalam bidang pendidikan, peluncuran website, dan ditutup dengan dahsyat oleh materi yang dibawakan oleh Pak Anies Baswedan. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari 7 rumpun kesehatan yang berbeda: Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Gizi, Farmasi, Keperawatan dan Kebidanan.

Pak Anies mengakui bahwa dia memiliki kebiasan selalu beraktivitas disetiap waktu, baik berdiskusi, menulis dan memberi ceramah. Dirinya merasa terpuaskan ketika bisa mengubah pola pikir orang lain.
“Saya sering merasakan itu. Setiap kata yang saya ucapkan setidaknya bagi saya bisa menggugah dan mengubah persepsi orang. Saya yakin di setiap pertemuan yang saya ikuti, saya merasakan perubahan itu meskipun kecil.” ucap Pak Anies. Saat memberikan materi pak anies memberikan banyak tips untuk para peserta yang hadir.

1.  Tentang Kepemimpinan – Trust Building
Bagaimana agar kita bisa menjadi pemimpin yang baik dan diikuti oleh para pengikut kita?. Solusinya hanyalah Trust, ketika orang sudah percaya dengan kita, maka tidak akan sulit bagi kita untuk membuat suatu movement yang diikuti oleh banyak orang. Trust itu sendiri mempunyai rumus sebagai berikut:
      Rumus Trust: competency + integrity + intimacy – self-interest
Plus Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian kita dalam menyelesaikan pekerjaan kita, apabila saat ini kita belum mampu memenuhi kompetensi kita, maka belajar, belajar, dan berlatihlah. Orang lain akan menganggap kita apabila kita mempunyai skills yang baik.
Plus Integritas merupakan kerja nyata yang berjalan secara kontinu, tidak hanya bisa bicara ini itu, atau datang dan pergi begitu saja.
Plus Kedekatan merupakan hubungan kita dengan orang lain. Banyak sekali permasalahan yang akan timbul apabila kita tidak dekat dengan si A, B, dan C. Namun apabila kita sudah mempunyai kedekatan ini, insyaAllah bekerjasama pun akan menjadi mudah.
Minus Kepentingan Pribadi merupakan bagaimana kita mengendalikan kepentingan-kepentingan pribadi kita sendiri saat kita diberikan sebuah amanah. Misal saya mau masuk organisasi X supaya bisa terkenal, saya inginkan jabatan Y supaya bisa mendapatkan wewenang lebih, dsb. Apabila didalam diri kita masih ada kepentingan-kepentingan pribadi, maka kendalikanlah, kurangilah, dan berikanlah yang terbaik bagi tugas dan pekerjaan kita agar Trust itu bisa kita dapatkan. Mari kita benahi niat-niat kita dan benahi kerja-kerja kita.

2.  Networking-Mengajak kepada kebaikan-Followership
Kemampuan memperbanyak network/jaringan ini menurut beliau sangatlah penting. Karena melalui relasi ini kita akan dikenal luas di berbagi komunitas. Sehingga kita mempunyai kesempatan untuk mengkomunikasikan ide mengajak orang lain untuk berbuat baik secara lebih luas. Inilah yang disebut dengan followership, dimana kita cukup jadi teladan dan panutan yang baik sehingga dapat ditiru oleh orang lain secara terus-menerus.

3.  Fact of Life— Multiple roles
Seringkali kita mengeluh karena banyaknya aktivitas a, b, c, d, e, f, g. Lantas apakah dengan mengeluh kita dapat menyelesaikan masalah?, apakah dengan mengeluh kita bisa melahirkan solusi?. Contoh lain, misalnya “saya tidak suka dengan orang itu, orang itu menyebalkan, sehingga saya malas bekerjasama dengan dia”. Semua masalah-masalah tadi disebut sebagai Fact of Life, ya, sebuah kenyataan yang harus kita hadapi bukan kita hindari, bagaimana caranya?. Praktekkan!, ya mulailah sedikit demi sedikit mengurangi mengeluh, mencari solusi, membuat strategi, dan berlatihlah. Semua masalah yang kita hadapi hanya dapat diatasi dengan Practice it!

4.  Mengkomunikasikan ide bukan Mengekspresikan ide
Seringkali kita mahasiswa, hanya bisa menuntut kepada pihak kampus, misalnya “aduh saya kesal dengan sistem dikampus saya, saya kesal dengan metode pembelajaran, saya kesal dengan fasilitas kampus, harusnya begini dan begitu baiknya” kekesalan-kekesalan tersebut akhirnya menjadi booming karena satu sama lain saling membicarakan keburukan kampusnya sendiri, inilah yang disebut dengan mengekspresikan ide. Pertanyaannya: apakah dengan menggerutu ini itu kita dapat mengubah sesuatunya?
Lalu apa yang seharusnya kita lakukan?. Yang harus kita lakukan adalah mengkomunikasikan ide. Menyampaikan pesan/ide/gagasan kepada yang bersangkutan, misal kaprodi, dekan, atau wakil dekan tentang list keluhan beserta solusinya. Ingat, sebelum mengkomunikasikan ide, kita harus memikirkan solusi konkrit untuk permasalahan di kampus, jadi bukan hanya sekedar curahan hati.

5. Going Extramiles
Tidak cukup hanya mewujudkan mimpi-mimpi kita, namun lampauilah mimpi-mimpi kita, bekerja lebih banyak, lebih tulus, dan bermimpilah. Karena mimpi memberikan kekuatan untuk kita.

*Ditulis dengan beberapa pengembangan pribadi
Lafi Munira/Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD
Monitoring & Evaluation HPEQ Student-Dikti
via Enggar Kesuma Wardhani

Senin, 22 Oktober 2012

Ngerasa dari semua tetek bengek kegiatan kemahasiswaan dari organisasi, tulis-menulis, konferensi atau seminar, pelatihan, and anything else, yang PALING REAL tuh Program Kreativitas Mahasiswa, fasilitas mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang nyata, bener-bener melakukan sesuatu, learning by doing. Ga sekadar omong aja ata denger aja atau terinspirasi atau menginspirasi atau mengonsep atau bermimpi atau berdiskusi atau apapun yang bukan melakukan sesuatu yang nyata. PKM is an action. No offense.

Jumat, 19 Oktober 2012

media baru

buat saya sih.
Awal mula bikin akun twitter cuma untuk dapet info beasiswa, soalnya buanyaks banget, dan up to date, infonya juga cepet. Sekarang udah mulai ngoceh-ngoceh, yaaa walaupun isinya belum penting (apalagi inspiring), gapapalah. Minimal buat tempat komunikasi sama sobat sobat di Bandung, terus ngambil hikmah-hikmah yang bersliweran.

akun twitter saya @ukh_anita

Selasa, 16 Oktober 2012

Alhamdulillah. Palembang mulai mengalami musim hujan. Segar bangetsss. Walaupun (entah mengapa), warga lebak rejo nih hobi banget bakar sampah di pagi hari, jadi merusak suasana kesegaran pasca hujan. Apa perlu bikin PKM buat masalah ini? haha #weis.

Sama halnya dengan peredaran plastik yang merajalela di pasar, pasar apapun. Misal nih saya belanja ke pasar sekip. Beli daging, satu plastik. Beli bumbu dapur, satu plastik. Beli mangga, satu plastik. Beli sayuran, satu plastik. beli kecap, satu plastik. Alhasil pasca belanja saya mengutuk diri di kosan. Astagfirullah. keesokan harinya saya bawa tas go green yang saya beli di carre*our seharga 6.900 rupiah setiap belanja.

Hal simple lainnya yang sering ga disadari oleh masyarakat adalah pembelian minuman berbotol plastik. Bahkan saking banyaknya sampah botol plastik di kelas, saya pernah mau jadi pemulung sampah, haha, bahkan saya udah kumpulin tuh botol sekardus gede sampe tertumpah-tumpah, mengutarakan keinginan untuk jadi pemulung sampah botol plastik ke mama, dan memikirkan lokasi gudang sampah yang tepat. haha. Tapi ga jadi karena masih sibuk ini itu. Prospek bisnis yang luar biasa.
Alih fokus. Ayolah, pada beli tempat minum dan bekal minum aja dari rumah atuuuuh. Please.

Anyway, minggu ini saya lagi ujian blok biostatistik dan kesehatan masyarakat. Dua dari lima hari telah dilewati. Alhamdulillah ada yang bisa diisi. hehe. Kemungkinan hasil doa dari mama papa yang tiada henti, dan mungkin efek doa kamu juga, kawan :)

Oiya, sabtu lalu di tengah ke-hectic-an bikin KTI GT medsmotion berjudul Potensi Vedcine-JaL berbasis fragmen EspC MTB sebagai Upaya Mengeradikasi Penyakit Tuberkulosis, saya nonton Hari untuk Amanda, sebuah film rekomendasi dinta. Simple, bikin rasa hati campur aduk, dan bagus. Saya ada filenya, kalo mau.
Fyi, vaksin BCG yang diberikan ketika kita bayi ternyata emang ga bertujuan untuk membuat sistem imun kita kuat terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis, that's why kasus TB masih jadi buanyaaaak banget terjadi, makanya penelitian tentang vaksin TB generasi baru yang poten emang lagi gencar. Ayo yang penasaran, siapa tau kita yang berhasil nemuin vaksin yang oke. Hehe. Yukyukyuk.

Bsok mau bahas PKMP dengan adik2 2012, i'm so excited, semoga bisa selesai minggu ini. The next target for this week, selesai analisis data kuesioner skripsi! Bismillah. Insya Allah bisa selesai. Yeaaah!

Semangat ya, wankawan.
Stay healthy :)

Rabu, 10 Oktober 2012

Mau jadi apa?

Yayaya. Minggu lalu saya dan teman-teman ikutan acara daurah pasca kampus. Suatu acara pengenalan dunia kerja oleh para pendahulu yang telah mencicipi dunia tersebut duluan. Para pembicara beragam banget, dari yang idealis sampai realis, dari yang jaim sampe yang blak-blakan, dari yang muda sampai yang tua, dari yang ganteng sampai yang lebih ganteng. haha.

Satu pesan yang sampai kepada kami yaitu the real world is not always as good as our expected. Tidak semua orang diluar sana punya persepsi yang sama tentang baik buruknya sesuatu, hal yang menutut kita baik, mungkin dipandang buruk, atau sebaliknya. Sebenernya hal-hal semacam ini udah kita rasain dari dulu, apalagi di masa perkuliahan yang notabene adalah laboratorium kehidupan nyata dan tempat simulasi peran kita nanti di masyarakat, TAPI kabarnya dunia kerja akan lebih kejam. buahahaha. Menurut saya ga salah para pemateri mengatakan hal seperti itu, toh tujuannya supaya para peserta yang masih unyu-unyu ini melek dan mulai bersiap diri menghadapi masa depan yang mencekam. haha. Preparing for the worst, that is what we should do. Kalo pada nyatanya kita dapat lingkungan kerja yang oke (aamiin), ya Alhamdulillah. Tapi kalo memang sebegitu kejamnya, kita harus dan udah siap. Hmm, another message, jadilah muslim sejati dimanapun, kapanpun. insya Allah kita ga akan dibenci orang :)

Mikir. Saya mau jadi apa? Mau jadi dokter yang seperti apa? Mau jadi manusia macam apa? kalo galau tentang masa depan, just remember, Allah is with us, always. It's more than enough :)

Selasa, 09 Oktober 2012

Explore. Dream. Discover

Twenty years from now you will be more disappointed by the things you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in our sails. Explore. Dream. Discover. -Mark Twain, via teh moi

friends