Kamis, 14 Februari 2013

Nyaris

Alhamdulillah :')

Saya pengen cerita tentang kenyarisan-kenyarisan yang pernah saya alami.
Waktu kelas tiga SD, sepulang les renang saya biasa duduk di depan motor, tanpa helm, berpangku tangan di speedometer sambil menikmati angin. Suatu waktu, ketika itu lagi musim layangan, seperti biasa saya dan papa melewati jembatan layang cimindi. Tetiba saja papa saya oleng, ketika saya lihat, sela di antara hidung dan bibir papa udah berdarah-darah, ternyata ada benang gelasan layangan yang mengenai wajah papa. Masya Allah. Beberapa motor berhenti dan membantu kami ke klinik dokter terdekat, ternyata harus dibawa ke RS, berhubung sudah dekat rumah, saya dan papa pulang ke rumah. Papa masih berdarah-darah. Akhirnya saya, papa, dan mama pergi ke RS dustira, luka papa dijahit 5 jahitan. Jika diperhatikan lagi, sangat mungkin saya yang terkena gelasan tadi, soalnya saya duduk di depan dan tanpa helm. Nyaris sekali, semua orang heran kenapa bukan saya yang terluka. Kehendak Allah. Alhamdulillah.

Kemudian waktu saya kelas 5 SD, ada perlombaan renang nasional di Surabaya. Ada satu cabang perlombaan yang jadi andalan saya. Tebak saya urutan berapa? Saya urutan 4 dengan selisih 0.02 detik dengan urutan 3. Betapaaaaa nyarisnya. Alhamdulillah. Dua tahun berikutnya, berlokasi di Tegal, saya bisa mengalahkan sang juara 2 waktu ituuu.

Kemudian kelas 2 SMA, haha, malu, haha. Kawan, saya pernah nyaris ga naik kelas, gegara nilai fisika yang kurang. Betapa saya khawatir ga lulus UN gegara fisika, alhamdulillah ternyata kekhawatiran itu ga terwujud. Alhamdulillah, mungkin kalo saya ga pernah nyaris ga naik kelas gegara fisika, belajar fisika buat UNnya ga akan segetol itu.

Dan hari ini. Tamat Sarjana Kedokteran dengan IPK 3.50, nyaris cumlaude haha, butuh 0.01 saja. Alhamdulillah, saya yakin ada hikmah besar di balik ini :') Semangat!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

friends