Jumat, 22 Februari 2013

Merasa ruang privasi semakin sempit. Mau nulis sesuatu aja jadi mikir berulang kali. Atau sebaiknya tulisan di blog ini cukup disimpan sebagai draft kemudian benar-benar ditelan sendiri? Hmm. Memang tujuan blog ini sebatas ruang untuk mengungkap rasa, mungkin butuh blog khusus jika tujuannya memang untuk menginspirasi. Ah. Ada sebuah rasa yang ingin diungkap, sejauh ini baru diutarakan pada-Nya, kadang dengan orang tua. Selebihnya dikunci dalam hati dengan tidak terlalu rapat, kadang tercecer, tapi tidak ke orang lain, atau sahabat sekalipun.

Betapa media komunikasi dan jejaring sosial mempermudah kode dan modus bersliweran sana-sini. Tidak jarang pula memancing, dipancing, atau kemudian terpancing. Ya Allah. Sampai sedemikian besarkah rasa ini sampai begitu sulit menahannya?

Kesibukan ini itu tidak berhasil menyimpan rasa itu semakin ke dalam, dengan ajaibnya rasa itu semakin muncul ke permukaan, melompat seakan meminta untuk diungkapkan. Apakah sebaiknya menyepi kemudian menenggelamkan diri dengan belajar-belajar-dan-belajar? Semoga senin besok keadaan ini semakin membaik dengan kehidupan kepaniteraan benar-benar dimulai. Bismillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

friends