Senin, 06 Juli 2020

Surat untuk Abang Salman (part 1)

Assalamu'alaikum, Abang Sayang.

InshaAllah ibu sekarang mau mulai menyampaikan apa yang ibu rasa dan apa yang ibu ingin sampaikan ke Abang. Selain untuk mengabadikan momen momen kita bersama, tulisan ini juga sebagai wahana refleksi ibu sebagai ibu abang. Ibu sadaaar sekali kalau ibu bukanlah ibu yang sempurna, tapi ibu mau abang dan dede tau, bahwa ibu akan dan sedang terus belajar, untuk jadi ibu yang baik buat abang dan dede.

Mungkin kalau mau disusun rapi, cerita ini dimulai dari proses kehamilan abang, tapi ibu mau mulai dari detik ini aja ya. Ibu udah bilang langsung sama Abang Sabtu lalu, malam ketika abang mau tidur, tapi ibu mau bilang lagi disini. Terima kasih ya, Abang, sudah bisa melaksanakan apa yang kita sepakati saat acara lamaran tante, Ibu banggaa sekali, Abang bisa menghormati prosesi acaranya, meskipun ibu tau abang ingin sekali memperlihatkan Thomas dan Nia abang ke tante ketika tante muncul. Ibu salut, abang bisa mengontrol keinginan abang untuk langsung lari menuju tante dan memilih untuk menulis boardbook atau bermain playdoh dan kereta di meja dan di sekitar meja saja.
I'm so proud of youu, abang. *cry* *BIGHUG*

Abang sekarang sudah berusia 3 tahun 9 bulan, tak terasa ya. Rasanya baru kemarin ibu masih pakai sarung duduk makan di kantin RS Al-Islam setelah dirujuk dari Klinik Bersalin di Cipadung, yang ibu lupa namanya. Ibu tidak bisa tidur semalaman karena kontraksi yang masih ibu ingat, ternyata itu masih kontraksi fase laten. Mulanya kaget ketika tau masih pembukaan 1, tapi setelah masuk fase aktif, ibu sejak saat itu paham betul bagaimana rasanya kontraksi saat fase aktif. Hehe. Memang beda dan tak terlupakan. Sebuah pembelajaran berharga yang berguna saat proses persalinan Dede. 

Balik ke Abang lagi ya. Abang sekarang sudah mulai suka menulis dan berhitung. Abang suka mengeja dan making a joke tentang ejaan. hahaha. Ibu heran dan takjub kepada abang, bahkan sampai mau tidur pun masih menulis angka atau huruf di udara. Gemasss. 

Abang: Bu, kalau I-U-B dibacanya apa?
Ibu: IUB
Abang dan Ibu: *tertawa girang*

atau abang juga suka making a joke tentang angka angka, for instance:

Abang: Bu, bu, denger nih Satu, Dua, Empat.
Ibu: *pasang tampang bingung*
Abang dan Ibu: *tertawa girang*

Abang kesayangan ayah dan ibu, terima kasih sudah jadi anak yang rajin belajar, rajin berlatih, dan selalu ingin beraktivitas kesana kemari, abang adalah anak yang pandai mensyukuri nikmat sehat yang Allah kasih. Abang juga suka membantu dede saat dede kesulitan dan bantu dede ambil minum karena dede belum sampai tangannya.

Sekarang sampai sini dulu ya, Bang.
InshaAllah nanti kita lanjutkan lagi yaaa.

Wassalamu'alaikum warahmatulllahi wabaraktuh, Sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

friends