Selasa, 03 Mei 2011

Harkitnas dan Pormafka : Esensinya terserak sana sini

opini

Kita mungkin bosan dan muak dengan tetek bengek peringatan hari kebangkitan nasional dan esensi memperingati hari tersebut, menyebut jasa pahlawan para mahasiswa kedokteran angkatan 1908 blablabla. Atau saya saja yang muak? Haha. Sebenernya muak disini berarti saya ga menghargai jasa mereka yang luar biasa itu, bahkan sampai detik ini saya masih heran sama ide brilian mereka, kok bisa ya mereka mikir something out of the box kayak gitu? Padahal istilahnya mereka bukan orang tertindas, posisi mereka di pemerintahan aman dan nyaman, hidup mereka terjamin, mereka ga rugi dengan kondisi indonesia yang kayak gitu, tapi fakta membuktikan bahwa kalangan terpelajarlah yang menggebrak awal abad 20 dengan organisasi nasional, moment kebangkitan dan persatuan yang ‘Rawr!. Salut!

Lalu apa yang akan dibahas di secarik kertas berisi kata-kata tak jelas ini? Lalu apa pula hubungannya dengan pormafka FK Unsri? Jelas ada!

Pormafka adalah event yang dinanti bersama, sebuah momen bergembira bersama dengan puncak pentas seni. Setiap minggu ada perlombaan antarangkatan yang uwoow bikin semangat, mendadak cinta pemainnya angkatan, mendadak SATU, mendadak kompak. Latihan sana-sini, bikin yel-yel, diskusi merancang strategi bareng, foto bareng, nonton bareng, saling nyemangatin bareng, suka-duka bareng. Pormafka ajaib, yah? Ada semangat persatuan di pormafka! Ada semangat untuk semangat bersama! Memperjuangkan izzah (red. kehormatan) angkatan. Semua itu kita lakukan di tengah hiruk pikuk kehidupan mahasiswa kedokteran, di tengah tahun ajaran ketika semangat mulai redup. Thanks to panitia dan segala pihak yang menyukseskannya!

Ayo kita sandingkan moment pormafka kita dengan hari kebangkitan nasional, sudah terlihat persamaannya? Mungkin klise, tapi itu yang saya simak. Ada semangat membela kepentingan bersama dalam moment terbentuknya organisasi nasional itu, ada semangat persatuan juga, sama seperti pormafka. Coba kita bayangkan, jika saat itu mahasiswa apatis dengan kondisi sosial di sekitarnya, kemudian sibuk dengan ukuran akademis bidang kesehatan yang memang seru untuk ditelaah, saya hampir yakin ga akan ada semangat kebersamaan untuk membela kepentingan bersama. Agak maksa ya saya. Hehe.

Tapi (saya tau kalian nunggu kata ini dari tadi. Haha), merasa ada yang missed? Iya, sayangnya kebersamaan saat pormafka hanya dirasakan pihak-pihak tertentu, tidak mencakup seluruh elemen angkatan. Sayangnya, hiruk pikuk euforia kemenangan dan duka cita kekalahan hanya dirasakan kelompok A dan B, tidak sampai Z. itu intern angkatan, apalagi cakupan FK Unsri. Bukankah pormafka juga bertujuan untuk menciptakan suasana kekeluargaan antarangkatan? antarprodi? menumbuhkan karakter kedewasaan ketika kita kalah? menjunjung sikap rendah hati ketika kita menang? kemudian seperti apa dan bagaimana follow-up dari kebersamaan yang sudah mulai tumbuh? Hmm.. kompleks memang. Seperti hari kebangkitan nasional, apakah hanya mahasiswa kedokteran saja yang berhak merasakan ruh semngat kebangkitan ini? tentu saja TIDAK. Masalah lainnya adalah harkitnas yang diperingati secara insidental, semangatnya muncul pada hari itu saja, proses tindak lanjutnya minim, bahkan nyaris tak ada. ironis.

kemudian keadaan seperti ini berlanjut ke tahun berikutnya, dan tahun berikutnya lagi. JIKA TIDAK ADA REVOLUSI.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

friends