Saya kira radiologi #1 bakal jadi satu-satunya tulisan tentang stase radiologi saking membosankannya stase ini, but in fact, it is not that bad :)
Di awal saya bilang bahwa kerjaan di radiologi cuma semacam asisten dokter ketika mengekspertise suatu gambaran radiologi, ada yang nyiapin alat, baca identifikasi dan gambaran klinis, ngetik, ngeprint, nyabut kertas dari printer(!), masukin ekspertise ke amplop, dan sebagainya, intinya memastikan kerjaan sang konsulen bisa berjalan efisien dan efektif. Ya, memang itu yang terjadi disini, tapi dibalik itu semua ada ilmu-ilmu yang berhasil menyelinap masuk ke cerebri juga kok, dan semoga tersimpan sebagai long-term memory (Aaamiin) dan itu artinya butuh tidur untuk proses konsolidasinya haha.
Fyi, setiap koas punya konsulen masing-masing, dan konsulen saya cuma hectic di hari kamis dan hari sabtu. Bisa dibayangkan betapa banyaknya waktu luang yang saya punya ya. Minggu lalu bisa dibilang minggu istirahat adaptasi dari bedah, dan menilai situasi kapan saya bisa dateng telat, kapan bisa pulang duluan, ups, astagfirullah belajar dari konsulen-konsulen tertentu, menilai konsulen mana yang bakal banyak ngajarin, konsulen ini tipe kerjanya gimana, konsulen itu tipe "nyanyiannya" gimana, pokoknya observasi konsulen. Sampai akhirnya sabtu kemarin saya memutuskan akan mengikuti semua konsulen yang ada, terutama ketika baca foto polos, ga ada cara lain, kalo ga nanti saya ga dapet apa-apa di stase ini *semangat belajar membara*. Selain itu saya juga mau bikin referat tentang gambaran radiologi TB paru dari lesi minimal, atau bahkan sampai terbentuk cavitas, terus setelah pengobatan OAT, yang berhasil atau yang gagal atau resisten, Yaa Allah rabbi zidni 'ilman warzuqni fahman banget pokoknya. Senin kemarin ikut konsulen A baca foto polos, meskipun waktu bacanya malem, yaitu jam 19.00 sampai 20.30. Tadi siang saya ikut konsulen F baca foto polos juga dari jam 14.00 sampai 16.00. Dan itu lumayan menambah pengetahuan. Alhamdulillah, at least penambahan ilmunya terasa, from totally don't know anything becomes knowing something, although it's not much, yet.
Dan masa paling hectic setiap harinya, paling lama
biasanya berlangsung 2-3 jam, sisanya ya nunggu-nunggu aja, nunggu foto
atau nunggu konsulen, atau baca, atau main candy crush. Nah ini yang hal asik lainnya, we have more quality times with friends :) Bisa lebih dekat dengan agitha yang gesit dan bisa diandalkan, rika yang lagi kegandrungan instagram, dilla yang punya masalah dengan batere hp-nya, ofi yang ternyata kalo mudik bisa sampe bawa kemplang 5 kg (what the?!), pietra yang ternyata punya 3 adik perempuan, pantes beliau orangnya peduli dan bertanggung jawab hahaha weiss, gausah GR, jay. Ya, semoga bisa jadi sohib solid selamanya, best friend forever kayak lagu Coboy Junior gitu. Selain itu waktu luang dipake buat ngumpulin nyawa buat apply yang satu itu, sambil cari-cari referensi gimana kehidupan disana, dan pastinya bikin motivation letter yang oke, kalo bisa jumat ini udah urus berkas ke layo. Yaaa kalo kata Salim A. Fillah sih ikhtiar itu laku, rizqi itu kejutan. Yes, it is :)
Yaa, demikianlah. Sampai jumpa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar