Saat ini mestinya lagi mikir mau nulis apa di tugas akhir yang tak kunjung berakhir haha gegara terdistraksi sama pikiran sendiri yang malah ingin mikirin yang lain, tentang keinginan. Kalo kita udah ikhtiar optimal, berdo'a yang baik, terus mesti berharap apa? Mesti ingin banget atau ingin biasa aja?
Saya pernah mengalami berbagai kombinasi ingin banget dan ingin biasa aja dengan berbagai variasi hasil.
Pernah ingin banget, terus dikabulkan.
Pernah ingin banget, tapi nggak dikabulkan saat itu, tapi diganti setahun kemudian dan combo keberuntungannya.
Pernah ingin biasa aja, malah dikabulkan.
Pernah ingin banget sesuatu, terus saking lamanya pengumuman, lupa kalau saya pernah menginginkan itu, taunya malah dikabulkan haha. Ini oke banget.
Pernah juga ingin banget, tapi belum dikabulkan, ada yang udah dapat hikmahnya, ada yang belum dapat hikmahnya.
Pernah juga saya coba memodifikasi rasa ingin haha. Pernah saya ingin banget, tapi saya usahakan supaya inginnya jadi biasa aja haha, tapi belum dikabulkan.
Pernah nggak pernah berharap, malah dikasih hal-hal baik bertubi-tubi. Sering.
.... dan kayaknya masih banyak variasi lainnya yang pernah dialami. Alhamdulillah.
Ada kesamaan dari semua yang Allah kabulkan, semuanya didahului ikhtiar yang optimal, dan (saya yakin banget) ini bukan karena do'a saya seorang, tapi do'a orangtua yang jadi boosternya, dan juga do'a2 baik dari orang2 baik yang saking baiknya ikhlas mendo'akan saya. Duh, ingin sungkem ke mama papa, do'a mama selalu baik, lengkap, holistik, dan komprehensif, selalu bikin terharu, do'a papa selalu sederhana, tapi dalem. Sayang banget sama mereka. Semoga mereka disayang Allah.
Kompleks memang cara Allah mengabulkan keinginan seseorang, so unpredictable and sweet, indeed, saya nggak berhasil menemukan polanya, apakah mesti ingin banget atau ingin biasa aja, ya sebagai seorang muslim yang paling penting ikhtiar optimal dan do'a yang baik, kemudian husnudzon dan bersyukur dengan segala keputusanNya, pasti itu yang terbaik, insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar